Sabtu, 19 Februari 2011

PANTUN

1.       Menulis pantun yang sesuai dengan syarat-syarat pantun
Apakah pengertian pantun? Pantun merupakan salah satu karya sastra Melayu yang sampai sekarang masih dikembangkan. Kata pantun mempunyai arti ucapan yang teratur, pengarahan yang mendidik. Pantun juga dapat berarti sindiran.
Zaman dahulu, pantun digunakan sebagai bahasa pengantar atau bahasa pergaulan. Pantun dikenal di berbagai daerah, namun dengan nama yang berbeda. Di Jawa Tengah dikenal dengan parikan, di Toraja dikenal bolingoni, di Jawa Barat dapat ditemukan
pantun dalam bentuk nyanyian doger, di Surabaya ludruk , di Banjarmasin tirik dan ahui , gandrung di Banyuwangi, dan di Makassar kelong-kelong. Selain merupakan ungkapan perasaan, pantun dipakai untuk menghibur orang.

  • Ciri-ciri pantun
Pantun memiliki ciri-ciri tersebut, antara lain:
  1. mempunyai bait dan isi,
  2. setiap bait terdiri atas baris-baris,
  3. jumlah suku kata dalam tiap baris antara delapan sampai dua belas,
  4. setiap bait terdiri atas dua bagian, yaitu sampiran dan isi.
  5. Bersajak ab ab
Perhatikan contoh di bawah ini!
Pantun dua baris

    Anjing hutan suka melolong (sampiran)
    Jangan suka bicara bohong (isi)
    Pintu diketuk ada tamu (sampiran)
    Rajin membaca bertambah ilmu (isi)

Pantun empat baris
    Desa sawah mulai menghijau (sampiran)
    Di tengah ada pematang (sampiran)
    Apa arti bertindak maju 
(isi)
    Kalau tanpa pemikiran matang (Isi)

  • Bentuk dan jenis pantun
Pantun yang sering dipakai adalah pantun dua baris dan empat baris. Bentuk pantun bermacam-macam, misalnya: pantun anak-anak, pantun jenaka, pantun suka cita, pantun kiasan, pantun nasehat, pantun duka cita, pantun budi pekerti, pantun agama, dan lain-lain.
Perhatikan contoh berikut!
Pantun anak
    Enak nian buah belimbing
    Mencari ke pulau sebrang
    Main bola ada pembimbing
    Binatang apa berhidung panjang?

Pantun jenaka
    Orang mudik bawa barang
    Pakai kain jatuh terguling
    Kamu senang dilirik orang
    Setelah sadar ternyata juling
'   'Indah nian sinar mentari
    Purnama datang tak berbelah
    Melihat orang malas berlari
    Ternyata sandal tinggi sebelah

Pantun sukacita
    Gurih nian ikan gurami
    Tambah nikmat dengan kacang
    Alangkah senang hati kami
    Panen raya telah datang

Pantun kiasan
    Luas nian samudra raya
    Pagi-pagi nelayan melaut
    Tak berguna memberi si kaya
    Bagai menebar garam di laut
'
Pantun nasihat

     Jalan-jalan ke Semarang
    Bawa bandeng tanpa duri
    Belajar mulai sekarang
    Untuk hidup kemudian hari

Pantun dukacita
    Beras miskin disebut raskin
    Yang mendapat tak semua
    Aku ini anak miskin
    Harta benda tak kupunya

Pantun budi pekerti
    Siapa yang tak simpatik
    Melihat bunga dahlia
    Kulit putih berwajah cantik
    Sudah ayu berhati mulia

Pantun agama
    Minum susu di pagi hari
    Tambah nikmat tambah cokelat
    Pandai-pandai membawa diri
    Siapa tahu kiamat sudah dekat

Pantun kawula muda
     Massa muda massa berkarya
     Sekwilda nggak boleh karena lagi puasa
      Itulah memang kawula muda
      Urusan esek-esek mereka paling suka

Pantun teka-teki
      Kalau tuan pergi ke kedai
      Belikan saya buah keranji
      Kalau tuan bijak pandai
      Apa binatang keris di kaki ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar